February 15, 2011

Say NO to WAR!


Sedikit cerita yang saya dapet semalam. Berawal dari presentasi terakhir mata kuliah 'Human Security Special Lecture'. Jadi di final presentation ini kita harus memaparkan case study ttg human insecurity di negara masing2. Well, almost all gag membuat saya terlalu heboh, karena kondisinya masih mirip2 sama Indonesia, tipikal permasalahan developing countries lah, gag jauh2 dari poverty, drugs, pollution, immigrants, traffic accident, dsb, dst, yang kata Oscar senpai sih, kebanyakan belum bisa dikategorikan human insecurity karena gag mempertaruhkan human dignity -__- (caapppeekk deeh).
Mungkin satu yang agak bikin saya sedikit terbelakak, yaitu cerita ttg 'breast ironing' di satu region di Kamerun. Jadi untuk memprotect anak gadisnya dari 'godaan' dan 'kejahatan' seksual, sang ibu 'menyetrika' her daughter's breast supaya nggak tumbuh membesar dan menjadi sex appeal anaknya. Biasanya anak2 sekitar 12 tahunan gitu deh, udah gitu 'nyetrikanya' pun 'hanya' pake batu yang udah dipanasin di bara api gitu *doeng*. Furthermore nggak pake anestesi, kata Ibunya, I just hold her. Oke ngebayanginnya aja saya ngilu. Dan meskipun ini cuma jadi kebiasaan di salah satu region di Kamerun, dan temen Kamerun saya yang presentasipun nggak pernah tau sebelumnya, tapi berdasarkan statistik, praktik 'breast ironing' ini mencapain 24% atau 26% aja gitu (gomen, lupa..:P). Sadis, tapi nggak seberapa dibanding presentasi dari temen saya yang asalnya dari Democratic Republic of Congo (DRC).
To be honest, saya baru tau semalem kalo DRC itu, dulu namanya adalah Zaire dan DRC juga beda sama Rep. Congo (knowledge saya jelek banget sih, *keplak kepala sendiri*). Kalau Kinshasha sebagai capital citynya DRC saya sering denger, karena berita perang sih lebih tepatnya. No wonder, sampai saat ini DCR emang masih dalam tahap pemulihan dari perang, dan perang di akhir tahun 1990s itu dikenal dengan sebutan Africa World War or something like thatlah.
Tema yang diangkat sama Matta san, temen DRC saya adalah isu raping dalam perang. Hal yang biasa sebenernya dalam perang, tapi kalau kejadian DRC ini jauh lebih sadis. Jadi 'rape' gag cuma u/ wanita aja, tapi juga pria dan anak2. Tujuannya pun bukan untuk 'pleasure', tapi lebih ke 'humiliation', dan terror supaya orang2 pergi dari desanya dan mereka bisa menduduki desa ybs. Mereka yang saya sebut di sini adalah AFDL, pemberontak dari Rwanda, negara tetangganya DRC. Sebenernya ceritanya mbulet sih, melibatkan DRC, Rwanda, dan Uganda, yang intinya para penjahat perang itu ya para rebbelleds dari Uganda dan Rwanda, yang memang menginvansi DRC supaya bisa mencaplok wilayah DRC. FYI, DRC tu kaya abis natural resourcesnya, mining terutama,dan wilayahnya lumayan luas.
Matta san memaparkan dengan detil prosesi 'rape' yang biasa terjadi, pake ada fotonya juga yang bikin saya ngilu seketika, dia juga maparin kesaksian dua orang korban, satu laki2, satu perempuan. Biasanya pemerkosaan dilakukan beramai2, di depan banyak orang (it's for humiliation as I mention before), pake alat juga (such as wood *doeng*), terus korbannya nanti akan dihilangkan salah satu bagian tubuhnya (ex: bibir) supaya jadi tanda kalo ybs pernah diraped *sakit jiwa emang penjahatnya*. Detilnya gag perlu saya jembrengin di sinilah, sadis tumaritis tingkat tinggi pokoknya. Saya yang tadinya lagi bete, down, sedih, dan malah posting di blog ini dgn title 'giving up' jadi lupa sama kebetean sendiri, tanganpun nggak lagi megang hape, tapi megang kertas yang ditutupin di muka, berasa nonton film horror-:(. Parahnya warga negara DRC ini nggak punya pelindung. Saya sempet mentioned, kemana pemerintahannya? Troops-nya? Kok ada warga negaranya digituin diem aja, lawan kek gitu. Well ternyata ya masih mbulet di urusan DRC-Rwanda-Uganda tadi. Ohya lupa bilang, penjahat perangnya selain AFDL ada satu lagi yg terkenal, saya lupa singkatannya, tapi yang ini rebbelled dari Uganda *duh*.
Saya nulis ini, karena efek setelah saya denger cerita ttg DRC, saya banyak2 bersyukur deh. Bahkan begitu kelas selesai Paulo san, temen Brazil saya sempet2nya bilang kalo kita sangat beruntung jadi orang Indonesia dan Brazil. Iya, kita beruntung banget Paulo, kita bisa hidup nyaman, even kita tau, negara kita itu nggak ada apa2nya dibanding negara2 maju kayak Europe, US, atopun Jepang, tapi cerita ttg DRC itu bikin saya bener2 miris. Even sampai sekarang pun pemerintahan mereka masih kacau, dan mereka bener2 tergantung sama UN untuk pulih.
Saya harus banyak2 berdoa supaya Indonesia selalu aman dan damai. Perang nggak akan pernah ngasih cerita indah, perang itu merusak. Intinya jauhi iri, dengki, dan pandai2lah mengatur emosi. Light agry bisa berakibat perang lho, apalagi kalo itu uda urusan 'beda'. Cerita perang di Rwanda itu karena mereka terdiri dari dua suku besar, Hutu dan Tutsi. Mereka saling perang dan kalau yang satu berkuasa, yang satu akan melawan dan memberontak, gitu aja terus. Mungkin kayak sejarah Bangladesh-India-Pakistan yang akhirnya pisah kali ya. Kalau berkaca ke sini, kayaknya kok Indonesia 'rawan' juga. Duh, mari berdoa semoga Indonesia selalu damai, meskipun kita berwarna warni dan semoga nggak pernah ada golongan yang suka ngomporin untuk ngambil untung.

4 comments:

  1. ugghh...sedih tiap kali baca-baca berita tentang perang. selalu aja orang2 kecil yang jadi korban.sampe ga tega juga kadang-kadang walopun cm sekedar baca. kalau udah denger2 yg begini jadi merasa lebih bersyukur ya tinggal di indonesia....

    ReplyDelete
  2. Sama, bawaannya selalu ngebayangin kalo gue yang harus ngalamin itu gimana?-:(
    Semoga Indonesia selalu aman dan damai, Amiiinnn.

    ReplyDelete
  3. sedih bacanya.. ='( .. trus seperti ada yang nampar, baca postinganmu yg ini... kenapa ya gue akan merasa bersyukur setelah melihat hal-hal yang serem dan sedih kaya gini... kenapa kita ngga bisa bersyukur tanpa harus membandingkan.. well, mungkin ini salah satu hikmah Allah menciptakan perbedaan takdir.. anw, yang pasti, pokoknya harus teruuusss bersyukur dan bersyukur..tks sista for sharing, sangat bermanfaat.

    ReplyDelete
  4. Wah seandainya dirimu melihat langsung presentasinya..*udah cukup merinding, gimana yg ngalamin langsung..:((*
    Amiiinn...pengen banget bisa bersyukur, just simply because of what we've already had..tapi seringnya kita dikit2 ngeluh ya.... tanya kenapa?:P

    ReplyDelete