February 27, 2011

Miss parno

Satu pengakuan yang mau saya tulis di sini. Saya ini parno-an alias paranoid kalau ada orang2 yang saya sayang jauh dari saya, tapi karena saya sekarang emang lagi jauh banget dari mereka (in distance term), jadi lebih tepatnya saya parno kalo mereka sedang tidak di rumah, whic is tempat teraman menurut saya. Jadi kalau salah satu dari MomDadMbDek ada yg mau pergi pasti saya kepikiran geje. Kalau mereka sedang dalam perjalanan (jalan darat), bisa dipastikan sms/telepon saya pasti akan memborbardir mereka untuk sekedar bertanya: udah sampai mana? Sangat nggak penting dan ganggu banget.
Rasa ini menyergap lagi mulai beberapa minggu yang lalu, setelah saya menyadari waktu keberangkatan MomDan semakin dekat. Dan hari Kamis kemarin, semakin menjadi karena beliau berdua akan berangkat Jumat pagi. Kacau, kepikiran, parno, campur aduk nggak jelas. Saya curhat ke beberapa teman dekat tentang apa yg saya rasa dengan maksut untuk sedikit membuat plong, ternyata memang nggak semua orang 'mengerti' apa yang saya rasa *yaiyalah parno mau dingertiin*. Jadi advice seperti 'udah nggak apa2, doain aja' rasanya nggak mempan. Tetep aja saya nggak tenang. Saya baru tenang, kalau saya ada bersama mereka. Analisa saya sih, saya terlalu sayang sama mereka semua dan sangat takut kehilangan which in the end jadi bikin saya parnoan. Well I do know, our beloved ones itu titipan Allah, tapi membayangkan untuk kehilangan mereka aja udah bikin saya sangat amat tidak nyaman.
Dan out of nowhere, sekarang saya malah kepikiran sama Star Wars episode 3: Revenge of the Sith. Saya inget banget di episode ini Master Yoda bilang: ' A fear of loss is a path to the Dark Side, fear leads to anger, anger leads to hate, hate leads to suffering.' Ada yang udah nonton episode ini? Kalau dah nonton pasti ngeh banget dengan kata2nya Master Yoda ini. Intinya sih, ketakutan Anakin Skywalker kehilangan istrinya, Padme Amidala, membuat dia dekat dengan 'Dark Force'. Karena si Dark Lord mempengaruhi dia kalau Dark Force bisa mencegah kematian meaning mereka abadi *e, gue jadi inget Voldemort juga inih*, yang in the end bisa menjaga orang2 yang mereka sayang jadi immortal juga. Di akhir pilem Anakin beneran kebawa ke Dark Force dan ngebunuhin semua orang tak berdosa buat ngumpulin 'dark force' di dalem dirinya dan dia berubah jadi Dart Vader, tangan kanannya Dark Lord *episod ini sedih bener dah*.
Wew, segitu dahsyatnya ya kekuatan 'ketakutan akan kehilangan' kalo nggak under good control. Mungkin saya harus lebih belajar ikhlas dalam menjalani hidup ini, meskipun saya juga sangat sangat berdoa supaya Allah selalu menjaga orang2 tercinta saya.

February 22, 2011

Yesterday's syndrome

Got 'I have nothing to wear' syndrome yesterday, but thank God, I got an idea in the last minutes. Not bad la yaa...hopefully...

Dimana semangat?


Baca postingan uni Mima di sini membuat saya 'maknyes'. Dunno why, lately beneran kehilangan yang namanya semangat buat ganbarimasu. Berawal dari thesis yang masih belum oke dan sangat sukses diuyel-uyel sensei. Hal ini diperburuk dng sifat saya yang 'sok' perfecto, jadi maunya macem2 dan kepikiran harus gini dan gitu. Sayangnya, banyak limitation buat jadi perfect ini, misalnya: saya nggak bisa balik lagi ke Indo buat ngelengkapin data yang masih kurang. Akhirnya waktu masih mikir dan berusaha bikin plan untuk mulai ngebenerin dari mana udah keburu mentok, duh! Ending up dengan saya yang bener2 kehilangan semangat, gag tau mesti ngapain, dan mulai setres, huh!

Semoga 'gelap' ini segera berganti 'terang' dilengkapi dengan bunga-bunga yang bermekaran...
Amiiinnn


*tolong yang baca bantu doa ya...Arigatou nee...

February 20, 2011

SIRA for hinamatsuri

Ready to join 'the doll festival' alias hinamatsuri...
First stop: Ikebana
mite...mite...kawai yoo:p
Second stop: walking through the exhibition



being captured as always...intentionally-;p



Third stop: learning taisho *susyee...gue buta nada dari dulu:p
Fourth stop: Uchikake...fitting ofJapanese traditional kekkon gown
Well, I am ready to welcome my groom actually *curcol*
Fifth stop: tea ceremony

Sixth stop: origami...
mite..mite...berhasil..
With Aadhar and Ben...yang baik hati ngajarin kita...:)
Seventh stop: Calligraphy
*diajarin sama Ashish...arigatou nee
I chose hana...coz I love flower...
The last...ZamZam halalan resto...
my favourite menu...cheese nan
and chicken tikka
So sad...coz this is farewel party of Dindha and Icha...
they will go back to Indo this 22nd-:(

February 19, 2011

no title

Malem ini saya random abis. Antara stress karena report buat Senin belum jadi; excited karena besok sepertinya bakalan jadi hari yang 'fun'; melo karena mikirin sesuatu, lebih tepatnya seseorang *eh?*; laper karena belum having a dinner; yang ends up dengan saya yang gag jelas gini mau ngapain. Harusnya cepetan beresin report-nya, tapi masih kebanyakan 'ngono-ngene' karena feel-nya belum dapet *excuse*; mending tidur, eh..kepikiran report; mau makan, eh..keburu udah malem. Duh, kalo lagi random gini beneran gag jelas maunya apa *sigh*.

Too many thoughts in my head have distrated me...
Just like these crayons...

Enjoy today


Happiness is a choice...
Simply just look at the bright side, no need to shout, no need to feel bad..
You are the one who can decide..
And for me..I choose to be happy today, and the next day..and the next more days..
Bismillah..and let Allah leads my way...

February 18, 2011

tuoska

Lagi males banget 'dress-up', jadilah unplanning and uncreative outfit... wew..

Semalem gag bisa tidur sampe jam 2 *I blame the lemon tea*, bangun tidur ujan deres (dari midnite udah ujan sih), liat si tenki bakal ujan salju sore/malem, fiiuuhhh...bikin males ke lab. Sayangnya udah keburu janjian ngedate sama mas tutor buat belajar Ekonometri *duh!*. Sok iye siih, kemaren sok semangat mo kayak Rancho *menertawakan diri sendiri*. Tapi tetep ah, harus terus menyemangati diri sendiri dan pengen tetep bisa kayak Rancho juga... *berdoa dulu*-:D

February 17, 2011

red-black-white

Inspired by Ghaida latest blogpost, saya jadi pengen pake merah-hitam-putih, seems it's gonna be cute..-:). Udah siap bikin planning dress up-nya, etapi waktu eksekusi gag nemu belt merahnya;(, sempet mau ganti tema, tapi udah keburu pengen banget ber-merah-hitam-putih. Jadilah saya grab seadanya yang merah-item-putih juga. Not too bad laah-:) *muji diri sendiri:P. Even pas dipikir2 kenapah saya jadi kayak bendera mau dikerek yaaa?:(, sampe kata temen saya: 'ini krn sekarang tanggal 17 ya?-__-.

Eniwei udah dandan cantik begini, malah ended up dgn planga-plongo di seminar. Seminarnya in Nihon go sih, zenzen wakarimasen desu yo-:(. Kalau kayak gini udah keburu despert. Bener kata senpai saya, nanti kalau mau lanjut lagi jangan di Jepang deh, bahasanya susah, mending di English speaking countries aja. Meskipun saya di program internasional, dan kuliah dlm Eigo, tapi temen2 di sini jarang yg bisa Eigo. Belum lagi kalo ada special lecture kayak seminar tadi itu, sudah pasti gag bakalan in Eigo-:(. Padahal kan sayang, saya juga pengen tau, pengen nambah elmu. Ah sudahlah, tentang masa depan, biarlah jadi misteri, yang penting selesaiin dulu thesisnya..!!-:p *tersadar*

February 16, 2011

Golden Ages

Baca postingan terakhir Putri, jadi pengen banget baca buku 'Sciene and Islam: a History' ini. Setelah saya ulik2, buku ini isinya tentang sumbangan pemikiran2 ilmuwan Islam di abad pertengahan. Well, dari dulu saya udah tergila2 sama sejarah, sejarah apa aja sih, sejarah Indonesia dan kerajaan2nya, sejarah dunia, more over sejarah Islam, makanya tau ada buku beginian jadi gatel banget pengen baca.
Yang menarik dari hasil ngulik tentang buku ini adalah sebutan 'abad pertengahan' yang berbeda dari dunia barat dan dunia Islam. Untuk dunia Islam, abad pertengahan ini disebut 'the golden ages' alias abad keemasan. Kenapa? karena pada masa ini Islam sedang berkembang dengan pesat2nya. Nggak hanya pemerintahannya yang semakin kuat, tapi juga banyak ilmuwan2 yang sukses develop banyak penemuan di abad ini. Nah, sumbangan para ilmuan muslim inilah yang dibahas di buku ini. FYI, zaman keemasan tu sekitar abad 5-14 Masehi.
Meanwhile, dunia barat menyebut 'abad pertengahan' dengan 'the dark ages' alias abad kegelapan. Why? karena pada masa ini peradaban mereka seakan berhenti. Dari yang saya baca di sini sih, Umberto Eco di the Name of the Rose melukiskan bahwa zaman kegelapan ini adalah zaman panjang kemandekan orang-orang Eropa, karena mereka seperti sekumpulan katak yang terperangkap lama di bawah tepurung. Mereka tidak dapat melihat dan meloncat bebas ke luar tempurung, dan tempurung itu bernama gereja Kristen. No offense ya, tapi saya pernah baca juga somewhere (gomen lupa) kalau zaman dulu banyak ilmu pengetahuan yang bertolak belakang sama pendapatnya gereja, jadi ilmuwan2 itu banyak ditangkepin, dan masyarakat waktu itu dipaksa untuk nelen mentah2 apa yang diputusin gereja. Moreover saya jadi inget tentang cerita Illuminati dan seterusnya, dunno lah, jadi out of topic, but eniwei those stories are so damn great-:).
Dari dua sisi pandangan tentang 'abad pertengahan' itu, kok saya jadi miris ya. Kenapa kejayaan ilmuwan Islam cuma pake verb WAS, duh! Dan sekarang kita taulah siapa leader of the world's knowlegde. Meskipun banyak juga saya dengar ttg pencurian ilmu pengetahuan oleh kaum barat jaman dulu waktu akhir perang salib, dan lagi saya cuma bisa bilang wakaranai. Intinya sih, sekarang kita ada di belakang. Sayang banget, masak ilmuwan2 jaman dulu yang pasti lebih menemui keterbatasan dari kita aja bisa, harusnya kita lebih bisa dong ya. Tamparan keras buat saya, I should study harder niy supaya bisa berguna buat umat. Sedikit sumbangan ilmu, tapi kalau semua muslim semangat belajar dan berkarya, Insha Allah kita bisa nyampe di zaman keemasan Islam lagi. Amiin.
Eniwei, saya jadi pengen banget bisa kayak 'Rancho' di '3 idiots' yang belajar just simply karena dia mencintai ilmu. Ah, mari..saatnya lebih banyak menyalurkan cinta untuk agriculture development, poverty alleviation, human security dan farmer empowerment. Ganbarimasu!

bEBe -black&blue- bukan Blackberry-:p


February 15, 2011

Say NO to WAR!


Sedikit cerita yang saya dapet semalam. Berawal dari presentasi terakhir mata kuliah 'Human Security Special Lecture'. Jadi di final presentation ini kita harus memaparkan case study ttg human insecurity di negara masing2. Well, almost all gag membuat saya terlalu heboh, karena kondisinya masih mirip2 sama Indonesia, tipikal permasalahan developing countries lah, gag jauh2 dari poverty, drugs, pollution, immigrants, traffic accident, dsb, dst, yang kata Oscar senpai sih, kebanyakan belum bisa dikategorikan human insecurity karena gag mempertaruhkan human dignity -__- (caapppeekk deeh).
Mungkin satu yang agak bikin saya sedikit terbelakak, yaitu cerita ttg 'breast ironing' di satu region di Kamerun. Jadi untuk memprotect anak gadisnya dari 'godaan' dan 'kejahatan' seksual, sang ibu 'menyetrika' her daughter's breast supaya nggak tumbuh membesar dan menjadi sex appeal anaknya. Biasanya anak2 sekitar 12 tahunan gitu deh, udah gitu 'nyetrikanya' pun 'hanya' pake batu yang udah dipanasin di bara api gitu *doeng*. Furthermore nggak pake anestesi, kata Ibunya, I just hold her. Oke ngebayanginnya aja saya ngilu. Dan meskipun ini cuma jadi kebiasaan di salah satu region di Kamerun, dan temen Kamerun saya yang presentasipun nggak pernah tau sebelumnya, tapi berdasarkan statistik, praktik 'breast ironing' ini mencapain 24% atau 26% aja gitu (gomen, lupa..:P). Sadis, tapi nggak seberapa dibanding presentasi dari temen saya yang asalnya dari Democratic Republic of Congo (DRC).
To be honest, saya baru tau semalem kalo DRC itu, dulu namanya adalah Zaire dan DRC juga beda sama Rep. Congo (knowledge saya jelek banget sih, *keplak kepala sendiri*). Kalau Kinshasha sebagai capital citynya DRC saya sering denger, karena berita perang sih lebih tepatnya. No wonder, sampai saat ini DCR emang masih dalam tahap pemulihan dari perang, dan perang di akhir tahun 1990s itu dikenal dengan sebutan Africa World War or something like thatlah.
Tema yang diangkat sama Matta san, temen DRC saya adalah isu raping dalam perang. Hal yang biasa sebenernya dalam perang, tapi kalau kejadian DRC ini jauh lebih sadis. Jadi 'rape' gag cuma u/ wanita aja, tapi juga pria dan anak2. Tujuannya pun bukan untuk 'pleasure', tapi lebih ke 'humiliation', dan terror supaya orang2 pergi dari desanya dan mereka bisa menduduki desa ybs. Mereka yang saya sebut di sini adalah AFDL, pemberontak dari Rwanda, negara tetangganya DRC. Sebenernya ceritanya mbulet sih, melibatkan DRC, Rwanda, dan Uganda, yang intinya para penjahat perang itu ya para rebbelleds dari Uganda dan Rwanda, yang memang menginvansi DRC supaya bisa mencaplok wilayah DRC. FYI, DRC tu kaya abis natural resourcesnya, mining terutama,dan wilayahnya lumayan luas.
Matta san memaparkan dengan detil prosesi 'rape' yang biasa terjadi, pake ada fotonya juga yang bikin saya ngilu seketika, dia juga maparin kesaksian dua orang korban, satu laki2, satu perempuan. Biasanya pemerkosaan dilakukan beramai2, di depan banyak orang (it's for humiliation as I mention before), pake alat juga (such as wood *doeng*), terus korbannya nanti akan dihilangkan salah satu bagian tubuhnya (ex: bibir) supaya jadi tanda kalo ybs pernah diraped *sakit jiwa emang penjahatnya*. Detilnya gag perlu saya jembrengin di sinilah, sadis tumaritis tingkat tinggi pokoknya. Saya yang tadinya lagi bete, down, sedih, dan malah posting di blog ini dgn title 'giving up' jadi lupa sama kebetean sendiri, tanganpun nggak lagi megang hape, tapi megang kertas yang ditutupin di muka, berasa nonton film horror-:(. Parahnya warga negara DRC ini nggak punya pelindung. Saya sempet mentioned, kemana pemerintahannya? Troops-nya? Kok ada warga negaranya digituin diem aja, lawan kek gitu. Well ternyata ya masih mbulet di urusan DRC-Rwanda-Uganda tadi. Ohya lupa bilang, penjahat perangnya selain AFDL ada satu lagi yg terkenal, saya lupa singkatannya, tapi yang ini rebbelled dari Uganda *duh*.
Saya nulis ini, karena efek setelah saya denger cerita ttg DRC, saya banyak2 bersyukur deh. Bahkan begitu kelas selesai Paulo san, temen Brazil saya sempet2nya bilang kalo kita sangat beruntung jadi orang Indonesia dan Brazil. Iya, kita beruntung banget Paulo, kita bisa hidup nyaman, even kita tau, negara kita itu nggak ada apa2nya dibanding negara2 maju kayak Europe, US, atopun Jepang, tapi cerita ttg DRC itu bikin saya bener2 miris. Even sampai sekarang pun pemerintahan mereka masih kacau, dan mereka bener2 tergantung sama UN untuk pulih.
Saya harus banyak2 berdoa supaya Indonesia selalu aman dan damai. Perang nggak akan pernah ngasih cerita indah, perang itu merusak. Intinya jauhi iri, dengki, dan pandai2lah mengatur emosi. Light agry bisa berakibat perang lho, apalagi kalo itu uda urusan 'beda'. Cerita perang di Rwanda itu karena mereka terdiri dari dua suku besar, Hutu dan Tutsi. Mereka saling perang dan kalau yang satu berkuasa, yang satu akan melawan dan memberontak, gitu aja terus. Mungkin kayak sejarah Bangladesh-India-Pakistan yang akhirnya pisah kali ya. Kalau berkaca ke sini, kayaknya kok Indonesia 'rawan' juga. Duh, mari berdoa semoga Indonesia selalu damai, meskipun kita berwarna warni dan semoga nggak pernah ada golongan yang suka ngomporin untuk ngambil untung.

Zhao Trip


Hi, winter pasti identik sama skiing, apalagi buat gerombolan anak2 Indonesia yang baru mau nyobain apa itu seki dan main2 salju. Well, etlis buat saya, yang megang alat ski aja blom pernah. Singkat cerita akhirnya kita pergi juga ke Zhao. Zhao ini sebenernya berada di luar kota Sendai, tepatnya Yamagata, sekitar satu jam ke pake densya. Sebenernya yang tempat ski yang di Sendai tu aja juga, cuma konon kabarnya Zhao ini cantik banget, jadilah kita sepakat untuk ke Zhao, supaya nggak penasaran gimana cantiknya Zhao sih...:).
Karena letaknya yang lebih ke utara, saljunyapun jauh lebih dahsyat. Jujur awalnya saya shock, ngebayangin gimana harus main2 salju di tempat yang seperti itu plus lagi snowfall pula, tapi yasudahlah, daripada setress saya lebih fokus ke betapa menakjubkannya pemandangan dari samping jendela tempat duduk saya...




view from the train's window... bikin gag jadi tidur...;p


Sampai di Yamagata, saya kaget juga, karena ternyata Yamagata itu 'kota', soalnya yang terkenal di sini, Yamagata adalah produsen susu untuk Sendai dan sekitarnya, jadi pikir saya yang agak2 desa gitu-:D. Dan label kota nggak membuat Yamagata bebas salju, tetep aja saljunya menggila. Duh, jadi ngebatin, Sendai is way convenient, gag boleh lagilah ngebanding2in sama Kyoto, Osaka, Tokyo ato kota2 lain di selatan sana. I love Sendai, sumpe!

And now let's just enjoy the snow. Eniwei karena saya punya 'leg injury' jadi sangat dilarang dokter maupun MomDad buat seki. Nasib-:(, akhirnya saya cuma main perosotan pake ember yang kelasnya buat anak2 di bawah umur. Gag apalah, daripada jatuh gubrak gitu, ngebayanginnya aja udah ngilu duluan lutut kiri saya. But, ada hikmahnya lho, selain biaya yang keluar jadi jauuuh banget, saya nggak pernah jatuh sama sekali, sangat berbeda dgn temen2 yang main seki. Berpuluh2 kali mungkin mereka jatuh dengan berbagai gaya, saya sih bagian ngetawain aja-:p, meskipun jadi dapet julukan 'atlet serodotan' yah, ditelen aja.


gaya2an megang alat seki-:)


And let's enjoy the scenery...Subhanallah...


it's just sooo pretty


from the gondola


Caaannntiikkk




those pictures are like paintings...