Lately, I have read a facebook post of a friend yang isinya kira-kira gini, 'ketika amalmu tidak juga bertambah, Allah SWT akan memberikan kesedihan, (if I'm not mistaken) sebagai pengganti amal'. Well, nggak persis gitu sih redaksinya, tapi kira- maknanya begitu. Yet, aku juga lupa itu hadist apa, but as I remember itu adalah hadist, yang mana I have no idea juga itu sahih ato nggak hadistnya *toyor kepala sendiri*. Tulisan itu, even cuma dibaca sekilas waktu iseng buka fb, tetep nancep soalnya at that time I just feel so sad. Seminggu ini, eh lebih sih, hati dan perasaan sedang kacau gundah gulana gegara sakit (dih, harusnya orang sakit mah hepi yak biar cepet sembuh). Cuma yang ada tetep aja kepikiran, setres sendiri, lebih ke parno sih sebenernya. Belum lagi ndilalahnya kok ya Rabu kemaren Mbak Tyas operasi telinga karena ada polip, yang mana operasinya makan waktu kurang lebih 6 jam. Beuuuh...nunggunya setres, kebayang dong how's my feeling at that time, gundah gulali, sedih to the max. Makanya sempet kepikir, 'did I do something wrong back then?', or 'have I do a good deed lately?', or ' is this a punishment because I'm not a good enough in wordshiping Allah SWT?'. Iye tau, sumpah lebay banget dah pikirannya *maklum drama queen*.
Tapi spmehow, this thing beneran bikin mikir kalau, that in the next days, I have to do more good deeds, so that I can get Allah' ridha. Nggak cuma itu aja sih, segala sakit dan sedih ini beneran berasa titik balik yang menekan tombol-tombol kesadaran untuk bisa jaga badan better. Beneran nggak mau lagi deh untuk sakit yang 'agak serius' macem gini. Selain menguras hati juga menguras dompet, padahal gaji dipotong gegara gag masuk lama *dih curhat*. Oh ya, satu lagi, so true ya, kalo most of time kita lupa bersyukur, how great our life is now, until Allah test us by taking somepart of ours. Ya macem, cuma diambil sehatnya dikit, baru berasa sedih dan sayang bener sama badan *kemaren2 kemana neng?*, atau pas lagi sedih nunggu mbak Tyas operasi dan jadi parno kepikiran macem-macem, baru kepikir kalo I have more than enough, surrounded by lovely people as my family is more than enough, and I shouldn't ask for more.
Oh well, human, we're never satisfy, aren't we? That's so human, but don't forget to be grateful of what you've already had *sok wise, eciyeeee*.
La Tahzan InnAllaha Ma'ana
Don't be sad. Allah is with us.
(9:40)
No comments:
Post a Comment